Wednesday, August 31, 2016

Berjemur Pagi

Hai para pembaca yang kuhormati dan kucintai,

Maaf udah lama sekali tidak nongol ya. Tahun 2016 ini ujiannya memang agak hebat, tetapi hamba selalu bersyukur sebab setiap ada kesusahan berbagai guru-guru dan pembimbing baik selalu berada di sisi hamba. Kali ini pun seperti itu, kemarin saya sempat berjumpa Mbak Anne dan Mary di Jakarta Selatan, bisa ngobrol-ngobrol enak dan santai sambil sharing juga. Mereka berdua juga mengenal Mr. Eddy, bahkan mengenal Mr. Eddy lebih baik dari saya.

Nah, kali ini yang kepingin saya share adalah sesuatu dari Mbak Mary, yaitu pentingnya berjemur pagi. Berjemur pagi? Kayak kasur, ikan asin, dll. hehehe. Ya, Pak Eddy sebenarnya sering share bahwa cahaya matahari merupakan sumber cinta kasih illahi, energi yang mampu melingkup dan membersihkan diri kita sendiri. Yang lucunya, saya juga sempat menjelajah ke Jepang, naik kapal pesiar sampai di ujung pulau. Disana, saya bertemu seorang wanita penjaga losmen, yang ternyata rajin meditasi dan merupakan sebuah manusia spiritual juga. Bernama Aya (manggilnya Aya-chan), dia sempat share macem-macem, dan termasuk salah satunya bahwa kita sebenarnya tidak memerlukan makanan, cukup menyerap energi cahaya matahari saja.

Yang saya diajarkan adalah berjemur pagi hari, diantara jam 7 sampai 9 pagi (ideal), cukup selama 10-15 menit saja. Kalau kelamaan gosong soalnya. Hahaha. Nah, sembari berjemur pagi ini, kita memulai afirmasi, dengan segala kepasrahan dan keikhlasan kita, berdoa kepada Tuhan YME supaya hari kita dipermudah, dilancarkan, dan kita dilindungi di dalam kasih ilahi. Saat berjemur ini juga merupakan waktu yang tepat untuk mengajak hati kecil kita berbicara, share, ataupun curhat tentang lika-liku kehidupan kita ini. Sesungguhnya, suara hati kecil kita adalah suara sang Tuhan, tetapi karena Beliau selalu digencet ego kita, makanya hampir tidak terdengar lagi. Padahal, semuanya kan sudah ada di dalam diri kita. Kalau kita apa adanya, apa apa ada, dan apa apa bisa.

Kata Mbak Mary, kalau kita berjemur seperti itu, kita akan menghisap dopamine, dan level dopamine yang tinggi akan menjadikan kita lebih seimbang. Lebih seimbang karena rasa kekuatiran akan berkurang, dan rasa bahagia akan muncul dengan sendirinya. Jadinya kita bisa menjadi lebih rahayu dalam menjalani lika-liku kehidupan. Dan pengalaman pribadi saya juga seperti itu; hari ini seharian saya tempuh dengan lebih sukacita, rahayu, dan pasrah - walaupun sempat gedeg juga karena kemana-mana macet. Ahh.. indahnya hidup ini jika ktia menyempatkan diri untuk alam kita dan sang ilahi..

Ayo kita berjemur!

Salam Rahayu,

Murid Edhaka