Sunday, November 9, 2014

Motivasi

Saya suka bertanya kepada orang-orang disekitar saya, apa yang membuat mereka bangun dari tidur mereka setiap pagi. Apa hal itu yang memberikan mereka tenaga, semangat, dan motivasi; untuk bangun tidur dan memulai hari mereka, untuk beranjak dan melaksanakan tanggungjawab mereka. Jawabannya bermacam-macam, tetapi selalu tidak ada yang begitu memuaskan. Ada yang menjawab: "Tuhan", "Uang", "Semesta", "Roh Kudus", "Cinta", dll.

Saya tidak tahu, apakah pembaca tercinta pernah merasakan apa yang saya (dan saya rasa banyak manusia lainnya) rasakan: Rasa hilangnya motivasi. Lucunya, terkadang saya begitu bersemangat karena banyak hal-hal yang saya harus kerjakan, dan saya memang ingin mengerjakan hal-hal tersebut. Tetapi, rasanya ada inersia yang begitu besar, jadi akhirnya saya malah uring-uringan diatas ranjang kendari mengerjakan tugas-tugas tersebut.. Hehehe. Atau juga, pernah rasanya saya berkontemplasi, jika saya sudah memiliki segala harta dan tahta di dunia ini. Apapun yang bisa saya lakukan, sudah saya lakukan. Rasanya tidak mungkin ada yang saya tidak mengerti. Saat membayangkan hal tersebut, rasa hampa menerpa diri saya. Kekosongan. Toh nanti akan mati dan lahir kembali. Walaupun pelajaran-pelajaran disimpan, tetapi kan waktu tidak linear di alam sana. Gimana caranya kita tahu kalau kita sudah berkembang?

Jadi, alkisah suatu hari saya pernah bertanya kepada Mr Eddy. "Pak Eddy, kenapa kita harus rajin terus? Kenapa kita nggak boleh males-malesan?"

Ini jawaban beliau:
"Boleh manja, boleh males, tetapi harus siapkan dirimu.. Sebab lebih baik kita sengsara: belajar dan bekerja keras sebentar untuk ueeeenak selama-lamanya, (quality time and lifestyle) bukan enak sebentar (this is what we coin instant lifestyle) sengsara selamanya. Challenge yourself, sebentar.. belajar.. ehhh pencerahan. Hahaha. Mapan, selamanya enak!

Soalnya kalo lo instant lifestyle, belom apa-apa udah ga punya apa-apa. Jangan kayak nobita; mumpung doraemon masih hidup manfaatkan sebaik-baiknya! Ntar pas dia udah ga ada bingung deh hahaha."

Ya.. Ada waktunya malas, ada waktunya rajin, sepertinya.. dan Indah pada waktunya, dan udah didesign dari sananya. Ternyata dengan menyadari hal ini, kita tahu bahwa hidup bukanlah suatu maraton panjang, melainkan kehidupan lebih mirip dengan lari cepat (sprint) dimana kita berjuang keras selama beberapa waktu, mempersiapkan diri, kemudian istirahat.. Nanti kalau perlu lari lagi, ya lari lagi.. Tahu-tahu, sudah siap, dan sudah enak selama-lamanya, tinggal dinikmati saja selama-lamanya.. Hehehe.

Kayaknya kalau saya ingat kata-kata Mr Eddy, motivasi saya pun langsung naik kembali deh.. Hehehe

Salam Rahayu,

No comments:

Post a Comment